Senin, 25 Januari 2016

Planet Godzila mirip dengan Bumi Ditemukan

Planet "Godzila" mirip Bumi Ditemukan

Ilmuwan menemukan planet kebumian yang wujudnya 2,3 kali lipat lebih besar. Penemuan Kepler 10c menggugat presepsi umum, bahwa planet batu yang bermassa terlalu besar cuma akan berubah menjadi raksasa gas.


  Astronom Amerika Serikat menemukan "Godzila" dari semua planet batu serupa bumi. Benda langit raksasa tersebut mengorbit sebuah bintang yang berjarak 560 tahun cahaya. Temuan ini mengubah presepsi umum mengenai pembentukan planet dan tata surya.
Bumi raksasa yang ditemukan oleh teleskop antariksa Kepler itu memiliki berat 17 kali lipat lebih besar ketimbang Bumi, tulis ilmuwan pada pertemuan Komunitas Astronomi Amerika Serikat di Boston. Penemuan baru itu lantas diberi nama Kepler 10c.
Planet tersebut memiliki rentang diameter sekitar 29.000 kilometer atau kira-kira 2,3 kali lipat lebih besar ketimbang Bumi. "Kami sangat terkejut ketika menyadari apa yang kami telah temukan," kata Astronom Xavier Dumusque dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.

Asumsi Prematur soal Massa Planet Batu

Hingga kini ilmuwan tidak berasumsi planet batu bisa tumbuh sedemikian besar. Pasalnya gaya gravitasi yang muncul pada planet batu bermassa besar diyakini akan menyedot gas hidrogen dan mengubahnya menjadi raksasa gas, seperti Jupiter.

  • Neu entdeckter Planet Kepler-186f.

    Kepler 186f

    Dari semua eksoplanet yang pernah ditemukan oleh Kepler, planet bernomer 186f inilah yang paling menjanjikan. Selain ukurannya serupa Bumi dan memiliki jarak orbit yang relatif aman, Kepler 186f juga diyakini sebagai planet batuan, artinya ia sebagian besar terdiri dari silikat dan besi. Perbedaan terbesar dengan bumi adalah bintang induknya yang jauh lebih redup.
  •  

     


  • Zeichnung des Planeten Kepler 22b

    Kepler 22b

    Planet yang berjarak 600 tahun cahaya dari bumi ini terletak di zona layak huni. Kepler menemukan benda langit ini cuma tiga hari setelah mulai berfungsi. Ilmuwan memperkirakan, Kepler 22b adalah planet yang permukaannya sepenuhnya ditutupi air, atau juga disebut sebagai planet samudera. Kepler 22b memiliki ukuran 2,4 kali lipat lebih besar ketimbang bumi.

  • Computerzeichnung des Planeten Kepler-62e

    Kepler 62

    Dari sekian banyak sistem tata surya asing yang ditemukan teleskop antariksa Kepler. Bintang bernomer 62 adalah yang paling menjanjikan. Planet terluarnya 62e dan 62f mengorbit di zona layak huni. Ilmuwan yakin kedua exoplanet memiliki kandungan air yang tinggi.

  • Symbolbild - Sternsystem Kepler 62f

    Kepler 62f

    Serupa dengan Kepler 22b, planet ini juga diduga mengandung jumlah air dalam cukup besar dan mengorbit bintang induknya di zona layak huni. Kepler 62 berada di rasi bintang Lyra dan terletak 1200 tahun cahaya dari bumi. Dibandingkan bumi, Kepler 62f berukuran 1,4 kali lipat lebih besar.

  • Symbolbild - Sternsystem Kepler 62e

    Kepler 62e

    Sebelum kemunculan kepler 186f, planet ini dianggap sebagai benda langit yang paling menyerupai bumi. Kepler 62e ditemukan setelah mengukur kecepatan orbitnya. Selain berada di zona layak huni, Kapler 62e juga memiliki ukuran yang nyaris sama dengan bumi. Serupa dengan exoplanet mirip planet bumi yang sudah ditemukan, Kepler 62e menurut ilmuwan juga merupakan planet samudera.

  • Symbolbild - Sternsystem Kepler 69c

    Kepler 69c

    Exoplanet yang berukuran 70% lebih besar ketimbang bumi ini berada di rasi bintang Cygnus, sekitar 2700 tahun cahaya dari bumi. Karena ukurannya, Kepler 69 mendapat status bumi super. Awalnya ilmuwan mengatakan planet ini mengitari bintang induknya dari jarak aman. Namun setelah ditelisik lebih lanjut, Kepler 69c mengorbit bintangnya di batas terdalam zona layak huni, menyerupai planet Venus.

  • Weltraumteleskop - Kepler

    Pemburu Kehidupan di Luar Angkasa

    Selama empat tahun berdinas (2009-2013), teleskop antariksa Kepler telah menjaring lusinan planet yang serupa bumi. Teleskop yang dibaptis dengan nama astronom Jerman, Johannes Kepler itu membidik benda langit yang bisa menampung kehidupan. Selain jarak dari bintang induk, susunan atmosfer, ukuran planet juga menentukan karena berdampak pada gaya gravitasinya.
    Misi Kepler milik Nasa yang bertugas memburu kehidupan asing di antariksa cuma bisa menemukan dan mengklasifikasikan planet melalui jumlah transit di depan bintang induknya. Betapapun canggihnya, teleskop luar angkasa itu tidak bisa mengungkap apakah sebuah planet terbuat dari batuan atau gas.
Apa yang mengucilkan Kepler 10c dari kategori Bumi Super dan mini Neptun adalah temuan teleskop khusus di Kepulauan Canaria yang mampu mengukur massanya. "Kepler 10c tidak kehilangan atmosfernya. Jadi ia punya massa yang cukup untuk mempertahankan keutuhan atmosfernya," kata Dumusque.

Terbentuk 11 Juta Tahun Silam

Karena Kepler 10c lebih padat dari yang diduga sebelumnya, planet itu akan mendapat kategori baru. Sementara planet-planet serupa bumi lain akan dikategorikan berdasarkan karakter Kepler 10c.

Kendati begitu Kepler 10c diyakini tidak dapat menampung kehidupan. Ia memutari bintang induknya setiap 45 hari. Artinya planet raksasa tersebut berjarak terlalu dekat dan sebab itu memiliki suhu yang terlalu panas.

Bintang Kepler 10 menaungi beberapa planet neraka. Selain 10c, bintang yang terbentuk 3 juta tahun setelah Dentuman Dahsyat itu juga dikelilingi Kepler 10b, planet berlumur lava yang berputar cepat dan cuma butuh waktu 20 jam untuk mengitari bintang induknya.

"Menemukan Kepler 10c berarti bahwa planet batu bisa terbentuk lebih dini dari yang kami kira. Dan jika anda bisa membat batu, anda bisa menampung kehidupan," kata Sasselov.
Sumber :  Clik Here!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar