Jajaran Virus Paling Berbahaya Di Dunia
Belakangan
ini dunia Internasional tengah menghadapi serangan virus yang cukup
mamatikan, virus tersebut bernama virus Ebola. Virus ini pertama kali
berasal dari daratan Afrika, dan bisa ditularkan melalui interaksi
terhadap orang yang mengidapnya. Virus Ebola terkenal sebagai virus yang
mematikan dan sulit untuk dimusnahkan.
Namun
selain virus Ebola tersebut ternyata di luar sana masih banyak virus
lain yang sangat berbahaya dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Berikut 11 virus paling berbahaya di muka bumi dan dapat menyebabkan kematian
jika tidak ditangani secara serius versi WikiLeaks.
1. Virus Marburg
Virus
Marburg adalah virus yang pertama kali ditemukan di Jerman tepatnya di
kota Marburg. Awalnya virus ini berasal dari kera hijau yang sedang
diteliti oleh para ilmuwan di laboratorium guna pengembangan vaksin
penyakit polio. Gejala bila terjangkit virus ini adalah demam tinggi dan
perdarahan di seluruh tubuh yang dapat menyebabkan shock, kegagalan
organ dan kematian. Selain di temukan di kota Marburg jerman, virus ini
juga menjangkiti kota Johanesburg (1975) pada 3 orang, Uganda (1980),
dan Kongo (1999) pada 76 orang. Di bawah mikroskop, elektron virus
marburg terlihat sebagai benang pendek, kadang-kadang melengkung pada
salah satu ujungnya sehingga membentuk angka 6 atau 9.
Rotavirus
adalah penyakit menular yang menyebabkan terjadinya rotavirus
gastroenteritis. Penyakit ini dapat menyerang secara tiba-tiba dan cukup
berbahaya terutama pada bayi. Sebenarnya penyakit ini menyerang hampir
setiap anak sebelum mereka berulang tahun ke-5. Namun lebih sering
terjadi pada balita lebih kecil antara 6 bulan hingga 2 tahun. Gejala
tubuh jika terjangkit virus ini adalah demam, muntah-muntah, sakit perut
dan diare encer yang berkepanjangan. Pada kasus yang berat, seorang
anak dapat mengalami hingga 20 kali diare dalam sehari. Keadaan ini
dapat berlangsung antara 3-9 hari. Namun saat ini sudah tersedia vaksin
untuk mencegah virus ini, vaksin tersebut biasanya diberikan pada saat
imunisasi saat bayi berusia 3, 4, dan 6 bulan.
Hantavirus
adalah genus virus dari familia Bunyaviridae yang menyebabkan penyakit
sindrom paru virus hanta (hantavirus pulmonary syndrome). Virus ini
berbentuk sferis dengan diameter 100 nm. Pada bagian luar strukturnya,
terdapat selubung virus dan di dalamnya dilapisis dengan membran
bilayer. Genomnya terdiri dari 6550 nukleotida yang mengkodekan enzim
transkriptase virus, nukleokapsid, dan glikoprotein virus. Virus ini
mudah diinaktivasi dengan panas, detergen, pelarut organik, dan larutan
hipklorit. Virus ini banyak terdapat pada hewan hewan pengerat seperti
tikus, mencit, Lemmus lemmus (lemming). Sebagian besar virus ini
ditransmisikan melalui inhalasi kotoran hewan pengerat yang terinfeksi
virus hanta. Manusia sebagai inang dapat terinfeksi virus ini apabila
melakukan kontak dengan hewan pengerat dan kotorannya.
Coronavirus
adalah salah satu dari kelompok virus RNA. Dinamakan demikian karena
mereka terlihat seperti korona atau halo bila dilihat di bawah mikroskop
elektron. Korona atau halo ini disebabkan oleh serangkaian proyeksi
permukaan luar virus. Virus ini pertama kali diisolasi pada tahun 1965,
dari cairan hidung seorang anak yang menampakan gejala pilek (common
cold), yang biasanya disebabkan oleh infeksi Rhinovirus atau virus
Influenza. Dan, kenyataannya, memang sulit sekali membedakan antara
gejala infeksi Rhinovirus, virus Influenza dan Coronavirus. Virus ini
juga merupakan sumber dari penyakit saluran pernapasan seperti Sars dan
Mers.
Influenza
atau yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus
influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum
dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorokan, nyeri
otot, nyeri kepala berat, batuk, dan rasa tidak nyaman di
tubuh. Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau
bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza
juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau
ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah
terkontaminasi. Influenza menyebar ke seluruh dunia secara musiman, yang
menimbulkan kematian 250.000 dan 500.000 orang setiap tahunnya.
Rata-rata 41.400 orang meninggal tiap tahunnya di Amerika Serikat dalam
kurun waktu antara tahun 1979 sampai 2001 karena influenza. Namun firus
ini dapat diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan, dan deterjen.
HIV
adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini
menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh,
sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Tanpa pengobatan,
seorang dengan HIV bisa bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah
terinfeksi, tergantung tipenya. Dengan kata lain, kehadiran virus ini
dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Penyaluran virus HIV bisa melalui penyaluran Semen (reproduksi), Darah,
cairan vagina, dan ASI. HIV bekerja dengan membunuh sel-sel penting yang
dibutuhkan oleh manusia, salah satunya adalah Sel T pembantu,
Makrofaga, Sel dendritik.
Di tahun 1991, dunia dihebohkan dengan kematian vokalis band
legendaris Queen, Freddy Mercury. Ya, meski kematiannya masih menjadi
misteri hingga kini, banyak pihak menduga kuat, bahwa Freddy adalah
selebriti pertama pengidap penyakit paling mematikan di dunia ini.
Dalam
kehidupan dunia modern, salah satu virus paling mematikan dan ditakuti
di dunia adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menjadi cikal
bakal AIDS. Berdasarkan penelitian, estimasi orang meninggal akibat
terinfeksi virus HIV sudah mencapai 36 juta sejak penyakit ini mulai
dikenal pada awal tahun 1980-an. Penularannya, antara lain lewat
hubungan seksual tak aman, dan jarum suntik.
Obat anti penularan
HIV sebetulnya telah dibuat untuk membuat penderitanya paling tidak bisa
bertahan hidup hingga beberapa tahun. Namun, penyakit ini terus
menjangkiti terutama di negara-negara dengan pendapatan menengah bawah,
di mana 95 persen dari infeksi HIV Xterjadi. Data WHO juga menunjukkan,
bahwa 1 dari 20 orang dewasa di Sub Sahara Afrika mengidap positif HIV.
7. Avian/H5N1
Dunia,
tak terkecuali Indonesia juga sempat dihebohkan dengan salah satu virus
yang mematikan, yakni flu avian atau burung. Inilah jenis penyakit
menular yang disebabkan oleh virus yang menjangkiti burung dan mamalia.
Burung
liar dan unggas (ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1. Virus ini
sendiri menular melalui udara, atau kontak makanan, minuman, dan
sentuhan. Namun, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi.
Virus
ganas sangat cepat menyebar dan meluas, dan telah banyak memakan korban
jiwa manusia, seperti di negara-negara Asia Tenggara, Hong Kong, China,
dan Bangladesh. Menjaga kebersihan makanan, dan tubuh adalah salah satu
cara agar anda terhindar dari virus mematikan ini.
Penyakit
Virus Ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada
manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Gejalanya biasanya dimulai dua
hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, dengan adanya demam,
sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Biasanya diikuti dengan
mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada
saat itu, beberapa orang mulai mengalami masalah pendarahan. Virus
Ebola pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada seorang penderita.
Penelitian mengungkapkan bahwa virus ini berasal dari buah yang terkena
air liur kelelawar. Virus Ebola juga dapat menular dengan cepat melalui
kontak visik seperti bersentuhan, keringat, air liur, dan cairan tubuh
lainnya. Hinga saat ini belum terdapat vaksin yang bisa memusnahkan
virus ini. Oleh karena itu virus Ebola sangat ditakuti di Di Dunia
Internasional.
Virus
yang dikenal dengan nama Ebola ini pertama kali muncul dan menyebar di
kawasan Afrika Barat di antaranya, Sudan dan Republik Demokratik Kongo
pada tahun 1976. Ebola menular di antaranya, melalui kontak darah atau
cairan tubuh lainnya, dari orang atau hewan yang terinfeksi. Tahun 2014,
berdasarkan data WHO, virus ini kembali menghebohkan dunia, dan menjadi
penyakit paling kompleks dengan penyebaran cepat di dunia.
9. Virus Dengue
Virus
Dengue adalah virus yang menyebabkan penyakit demam berdarah pada
manusia. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk menyebarkan virus dengue
melalui gigitan mereka. Demam dengue juga disebut sebagai breakbone
fever atau bonebreak fever (demam sendi), karena demam tersebut dapat
menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka
patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala;
kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan
persendian. Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus
dengue tersebut. Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue.
Orang-orang dapat melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan
jumlah gigitan nyamuk. Para ilmuwan juga menganjurkan untuk memperkecil
habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang ada. Apabila seseorang
terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya dengan meminum
cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan atau tidak
parah. Para ahli pun saat ini sedang mengembangkan obat-obatan untuk
menangani virus ini secara langsung.
Virus
demam berdarah pertama kali muncul pada era 1950-an di Filipina dan
Thailand, dan terus menyebar ke berbagai negara tropis dan subtropis.
Hingga 40 persen dari penduduk dunia hidup di daerah yang endemik virus
demam berdarah di mana dibawa oleh nyamuk aedes agepty.Berdasarkan data WHO, 50-100 juta jiwa per tahun menderita demam berdarah di dunia. Meski, tingkat kematian dari demam berdarah lebih rendah dibanding jenis virus lainnya, namun virus ini berpotensi menyebabkan Ebola di mana tingkat kematiannya bisa mencapai 20 persen apabila tidak dilakukan perawatan.
10. Rabies
Meski, vaksin rabies
memang diperuntukkan bagi binatang peliharaan, dan dikenalkan pertama
kali pada tahun 1920-an, cukup berhasil membantu penekanan penularan
penyakit di dunia, tetap saja rabies menjadi masalah serius di India dan
sebagian Afrika.
Pakar virus dan profesor microbiology di Boston
University Elke Muhlberger mengatakan, rabies dapat merusak otak, dan
menjadi penyakit yang sangat sangat buruk jika menular ke manusia.
“Kami
memiliki vaksin dan antibody untuk melawan rabies, jadi jika seseorang
tergigit oleh hewan yang terjangkit rabies, setidaknya dapat kami bantu
penyembuhannya,” ujarnya.
Tapi, perlu diingat, jika anda tidak mendapat perawatan semestinya, kemungkinan 100 persennya anda bisa meninggal dunia.
Lagi,
baru-baru ini virus bernama zika menjadi ancaman serius bagi manusia.
Virus zika yang disebarkan nyamuk aedes agepty ini dikaitkan dengan
penyusutan otak pada bayi yang belum lahir, sehingga menyebabkan
kerusakan parah otak atau kematian.
Kini, zika telah menyebar ke
lebih dari 20 negara dan menimbulkan kepanikan terutama, di
negara-negara Amerika Latin. Bahkan, para wanita, di Amerika Latin,
diminta untuk menunda kehamilan, hingga penyebaran virus ini bisa
ditangani, dan kondisi sudah lebih aman dan kondusif.
Terkait itu
pula, beberapa ilmuwan di AS terus mendesak WHO untuk segera melakukan
percepatan penanganan, karena virus zika ini berpotensi menyebabkan
ledakan pandemik. Indonesia, sebagai salah satu negara tropis, pun
dinilai perlu waspada terhadap jenis virus yang disebar nyamuk aedes
agepty ini.
Infeksi demam berdarah dengue sendiri bukan hal baru
dan jumlah kasusnya terus meningkat di Indonesia, terutama saat musim
hujan. Seperti kita ketahui bahwa selain menjadi pembawa virus Dengue
dan virus Zika, nyamuk ini juga membawa virus Chikungunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar