Kamis, 04 Februari 2016

Jajaran Virus Paling Berbahaya Di Dunia

Jajaran Virus Paling Berbahaya Di Dunia

Virus

Belakangan ini dunia Internasional tengah menghadapi serangan virus yang cukup mamatikan, virus tersebut bernama virus Ebola. Virus ini pertama kali berasal dari daratan Afrika, dan bisa ditularkan melalui interaksi terhadap orang yang mengidapnya. Virus Ebola terkenal sebagai virus yang mematikan dan sulit untuk dimusnahkan.
 
Namun selain virus Ebola tersebut ternyata di luar sana masih banyak virus lain yang sangat berbahaya dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Berikut 11 virus paling berbahaya di muka bumi dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara serius versi WikiLeaks.


1. Virus Marburg
 
Virus Marburg

Virus Marburg adalah virus yang pertama kali ditemukan di Jerman tepatnya di kota Marburg. Awalnya virus ini berasal dari kera hijau yang sedang diteliti oleh para ilmuwan di laboratorium guna pengembangan vaksin penyakit polio. Gejala bila terjangkit virus ini adalah demam tinggi dan perdarahan di seluruh tubuh yang dapat menyebabkan shock, kegagalan organ dan kematian. Selain di temukan di kota Marburg jerman, virus ini juga menjangkiti kota Johanesburg (1975) pada 3 orang, Uganda (1980), dan Kongo (1999) pada 76 orang. Di bawah mikroskop, elektron virus marburg terlihat sebagai benang pendek, kadang-kadang melengkung pada salah satu ujungnya sehingga membentuk angka 6 atau 9.


2. Rotavirus
Rotavirus

Rotavirus adalah penyakit menular yang menyebabkan terjadinya rotavirus gastroenteritis. Penyakit ini dapat menyerang secara tiba-tiba dan cukup berbahaya terutama pada bayi. Sebenarnya penyakit ini menyerang hampir setiap anak sebelum mereka berulang tahun ke-5. Namun lebih sering terjadi pada balita lebih kecil antara 6 bulan hingga 2 tahun. Gejala tubuh jika terjangkit virus ini adalah demam, muntah-muntah, sakit perut dan diare encer yang berkepanjangan. Pada kasus yang berat, seorang anak dapat mengalami hingga 20 kali diare dalam sehari. Keadaan ini dapat berlangsung antara 3-9 hari. Namun saat ini sudah tersedia vaksin untuk mencegah virus ini, vaksin tersebut biasanya diberikan pada saat imunisasi saat bayi berusia 3, 4, dan 6 bulan.






3. Hantavirus
Hantavirus

Hantavirus adalah genus virus dari familia Bunyaviridae yang menyebabkan penyakit sindrom paru virus hanta (hantavirus pulmonary syndrome). Virus ini berbentuk sferis dengan diameter 100 nm. Pada bagian luar strukturnya, terdapat selubung virus dan di dalamnya dilapisis dengan membran bilayer. Genomnya terdiri dari 6550 nukleotida yang mengkodekan enzim transkriptase virus, nukleokapsid, dan glikoprotein virus. Virus ini mudah diinaktivasi dengan panas, detergen, pelarut organik, dan larutan hipklorit. Virus ini banyak terdapat pada hewan hewan pengerat seperti tikus, mencit, Lemmus lemmus (lemming). Sebagian besar virus ini ditransmisikan melalui inhalasi kotoran hewan pengerat yang terinfeksi virus hanta. Manusia sebagai inang dapat terinfeksi virus ini apabila melakukan kontak dengan hewan pengerat dan kotorannya.


4. Coronavirus
Coronavirus

Coronavirus adalah salah satu dari kelompok virus RNA. Dinamakan demikian karena mereka terlihat seperti korona atau halo bila dilihat di bawah mikroskop elektron. Korona atau halo ini disebabkan oleh serangkaian proyeksi permukaan luar virus. Virus ini pertama kali diisolasi pada tahun 1965, dari cairan hidung seorang anak yang menampakan gejala pilek (common cold), yang biasanya disebabkan oleh infeksi Rhinovirus atau virus Influenza. Dan, kenyataannya, memang sulit sekali membedakan antara gejala infeksi Rhinovirus, virus Influenza dan Coronavirus. Virus ini juga merupakan sumber dari penyakit saluran pernapasan seperti Sars dan Mers.


5. Influenza
 Influenza

Influenza atau yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk,  dan rasa tidak nyaman di tubuh. Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi. Influenza menyebar ke seluruh dunia secara musiman, yang menimbulkan kematian 250.000 dan 500.000 orang setiap tahunnya. Rata-rata 41.400 orang meninggal tiap tahunnya di Amerika Serikat dalam kurun waktu antara tahun 1979 sampai 2001 karena influenza. Namun firus ini dapat diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan, dan deterjen.

6. HIV
Virus

HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Tanpa pengobatan, seorang dengan HIV bisa bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun. Penyaluran virus HIV bisa melalui penyaluran Semen (reproduksi), Darah, cairan vagina, dan ASI. HIV bekerja dengan membunuh sel-sel penting yang dibutuhkan oleh manusia, salah satunya adalah Sel T pembantu, Makrofaga, Sel dendritik.
Di tahun 1991, dunia dihebohkan dengan kematian vokalis band legendaris Queen, Freddy Mercury. Ya, meski kematiannya masih menjadi misteri hingga kini, banyak pihak menduga kuat, bahwa Freddy adalah selebriti pertama pengidap penyakit paling mematikan di dunia ini.
Dalam kehidupan dunia modern, salah satu virus paling mematikan dan ditakuti di dunia adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menjadi cikal bakal AIDS. Berdasarkan penelitian, estimasi orang meninggal akibat terinfeksi virus HIV sudah mencapai 36 juta sejak penyakit ini mulai dikenal pada awal tahun 1980-an. Penularannya, antara lain lewat hubungan seksual tak aman, dan jarum suntik.
Obat anti penularan HIV sebetulnya telah dibuat untuk membuat penderitanya paling tidak bisa bertahan hidup hingga beberapa tahun. Namun, penyakit ini terus menjangkiti terutama di negara-negara dengan pendapatan menengah bawah, di mana 95 persen dari infeksi HIV Xterjadi. Data WHO juga menunjukkan, bahwa 1 dari 20 orang dewasa di Sub Sahara Afrika mengidap positif HIV.

7. Avian/H5N1

                  
Dunia, tak terkecuali Indonesia juga sempat dihebohkan dengan salah satu virus yang mematikan, yakni flu avian atau burung. Inilah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang menjangkiti burung dan mamalia.
Burung liar dan unggas (ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1. Virus ini sendiri menular melalui udara, atau kontak makanan, minuman, dan sentuhan. Namun, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi.
Virus ganas sangat cepat menyebar dan meluas, dan telah banyak memakan korban jiwa manusia, seperti di negara-negara Asia Tenggara, Hong Kong, China, dan Bangladesh. Menjaga kebersihan makanan, dan tubuh adalah salah satu cara agar anda terhindar dari virus mematikan ini.

8. Virus Ebola
Virus Ebola

Penyakit Virus Ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Gejalanya biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, dengan adanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada saat itu, beberapa orang mulai mengalami masalah pendarahan. Virus Ebola pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada seorang penderita. Penelitian mengungkapkan bahwa virus ini berasal dari buah yang terkena air liur kelelawar. Virus Ebola juga dapat menular dengan cepat melalui kontak visik seperti bersentuhan, keringat, air liur, dan cairan tubuh lainnya. Hinga saat ini belum terdapat vaksin yang bisa memusnahkan virus ini. Oleh karena itu virus Ebola sangat ditakuti di Di Dunia Internasional.
Virus yang dikenal dengan nama Ebola ini pertama kali muncul dan menyebar di kawasan Afrika Barat di antaranya, Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada tahun 1976. Ebola menular di antaranya, melalui kontak darah atau cairan tubuh lainnya, dari orang atau hewan yang terinfeksi. Tahun 2014, berdasarkan data WHO, virus ini kembali menghebohkan dunia, dan menjadi penyakit paling kompleks dengan penyebaran cepat di dunia.

nyamuk


9. Virus Dengue
 
Virus Dengue

Virus Dengue adalah virus yang menyebabkan penyakit demam berdarah pada manusia. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk menyebarkan virus dengue melalui gigitan mereka. Demam dengue juga disebut sebagai breakbone fever atau bonebreak fever (demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan persendian. Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut. Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue. Orang-orang dapat melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan nyamuk. Para ilmuwan juga menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang ada. Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan atau tidak parah. Para ahli pun saat ini sedang mengembangkan obat-obatan untuk menangani virus ini secara langsung.
Virus demam berdarah pertama kali muncul pada era 1950-an di Filipina dan Thailand, dan terus menyebar ke berbagai negara tropis dan subtropis. Hingga 40 persen dari penduduk dunia hidup di daerah yang endemik virus demam berdarah di mana dibawa oleh nyamuk aedes agepty.
Berdasarkan data WHO, 50-100 juta jiwa per tahun menderita demam berdarah di dunia. Meski, tingkat kematian dari demam berdarah lebih rendah dibanding jenis virus lainnya, namun virus ini berpotensi menyebabkan Ebola di mana tingkat kematiannya bisa mencapai 20 persen apabila tidak dilakukan perawatan.

10. Rabies

                             
Meski, vaksin rabies memang diperuntukkan bagi binatang peliharaan, dan dikenalkan pertama kali pada tahun 1920-an, cukup berhasil membantu penekanan penularan penyakit di dunia, tetap saja rabies menjadi masalah serius di India dan sebagian Afrika.
Pakar virus dan profesor microbiology di Boston University Elke Muhlberger mengatakan, rabies dapat merusak otak, dan menjadi penyakit yang sangat sangat buruk jika menular ke manusia.
“Kami memiliki vaksin dan antibody untuk melawan rabies, jadi jika seseorang tergigit oleh hewan yang terjangkit rabies, setidaknya dapat kami bantu penyembuhannya,” ujarnya.
Tapi, perlu diingat, jika anda tidak mendapat perawatan semestinya, kemungkinan 100 persennya anda bisa meninggal dunia.

11. Zika

                              
Lagi, baru-baru ini virus bernama zika menjadi ancaman serius bagi manusia. Virus zika yang disebarkan nyamuk aedes agepty ini dikaitkan dengan penyusutan otak pada bayi yang belum lahir, sehingga menyebabkan kerusakan parah otak atau kematian.
Kini, zika telah menyebar ke lebih dari 20 negara dan menimbulkan kepanikan terutama, di negara-negara Amerika Latin. Bahkan, para wanita, di Amerika Latin, diminta untuk menunda kehamilan, hingga penyebaran virus ini bisa ditangani, dan kondisi sudah lebih aman dan kondusif.
Terkait itu pula, beberapa ilmuwan di AS terus mendesak WHO untuk segera melakukan percepatan penanganan, karena virus zika ini berpotensi menyebabkan ledakan pandemik. Indonesia, sebagai salah satu negara tropis, pun dinilai perlu waspada terhadap jenis virus yang disebar nyamuk aedes agepty ini.
Infeksi demam berdarah dengue sendiri bukan hal baru dan jumlah kasusnya terus meningkat di Indonesia, terutama saat musim hujan. Seperti kita ketahui bahwa selain menjadi pembawa virus Dengue dan virus Zika, nyamuk ini juga membawa virus Chikungunya.

Dikutip dari :  Ini dan Itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar